Pedoman Uji Cepat Viabilitas Benih Tanaman Hutan

Pedoman Uji Cepat Viabilitas Benih Tanaman Hutan

Keberhasilan penanaman terutama dalam skala yang besar sangat dipengaruhi oleh interaksi antara faktor-faktor biotik, klimatik, edafik, teknik maupun manajemen. Secara tidak langsung faktor teknik seringkali dinyatakan sebagai penyebab utama kegagalan, misalnya karena rendahnya mutu benih. Untuk membedakan suatu benih bermutu atau tidak, secara visual sangat sukar. Apabila benih ditanam tanpa melalui proses pengujian mutu, maka perbedaan baru akan terlihat setelah benih tumbuh di lapangan atau setelah tanaman berproduksi, sehingga konsumen benih akan dirugikan karena kehilangan waktu, biaya dan kemungkinan harus melakukan penanaman ulang (Sadjad, 1980). Informasi yang diperoleh dari pengujian benih akan bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih, karena mendapat keterangan yang dapat dipercaya tentang mutu atau kualitas dari suatu benih. Pengujian benih adalah penilaian secara objektif tentang mutu benih yang diproduksi atau diedarkan. Pengujian benih terdiri dari: Pengujian karakteristik fisik benih dan pengujian karakteristik biologis benih. Pengujian karakteristik benih meliputi: Kemurnian benih, kadar air benih dan berat 1000 butir. Sedangkan karakteristik biologis benih meliputi: Pendugaan viabilitas dan vigor benih. Secara Garis besar pengujian kualitas suatu kelompok benih dapat dilakukan berdasarkan metode indikasi viabilitas benih.




Lihat Ebook Klik disini



Sumber: http://www.forda-mof.org/

ARTIKEL TERKAIT: