Bahan Kuliah Bioteknologi Hutan Ke IV

- REKAYASA GENETIKA (Kloning Gen/ DNA Rekombinan )

Difinisi : Pembentukan kombinasi baru dari materi keturunan melalui penyisipan asam nukleat yang dihasilkan dengan cara apapun diluar sel, ke dalam sistim vector (plasmid/bakteriofag) sehingga memungkinkan penyatuannya ke dalam organisme yang menjadi hospes, dan bentuk-bentuk ini tidak terjadi secara alami namun mempunyai kemampuan memperbanyak diri secara berkesinambungan.

Beberapa hal pokok dalam Rekayasa genetika :

1. DNA dapat diisolasi dari sel-sel tumbuhan, hewan dan mikroorganisme donor dan dapat dipecah menjadi fragmen-fragmen satu atau lebih gen dengan menggunakan enzim endonuklease (Restriction Enzymes)

2. Sistem vector (pembawa) : Plasmid dan Bakteriofag (virus bakteri)
Syarat vector : - harus mampu masuk ke dalam hospes dan mengadakan replikasi didalamnya
-Harus ada marker
-Idial berukuran kecil
3. Fragmen gen yang diingini dapat dirangkai dalam vector dengan menggunakan enzim ligase.
4. Penyisipan vector DNA rekombinan ke dalam hospes (transpormasi) dan transduksi.
5. Deteksi DNA hibrida

Contoh: Ezim, hormon, senyawa-aenyawa anti tumor, interferon dan zat-zat kimia.


EXPLORASI MIKROBA

Mikroba : merupakan suatu organisme yang penting dalam bioteknologi terutama hubunganya dengan teknologi fermentasi.

Peran Mikroba Penting Dalam Industri
1. Mikroba mampu mensintesa senyawa komplek
2. Mampu melakukan perubahan makro melekul secara ekonomis
3. Menggunakan substrat yang murah

Sumber Eksplorasi
1. Tanah
2. Air
3. Tempat yang ekstrim (limbah)
4. Mahluk hidup

Isolasi Mikroba
- Metode Platting dengan seri pengenceran
- Penanaman Langsung

Identifikasi - Makroskopis
- Mikroskopis Konvensional
- Uji biokimia
- Secara Cepat (ELISA, Elektroforisis, Kromatografi)

Peranan Mikroba Dalam Bioteknologi

1. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Aseton-Butanon

Hidrolisa Tongkol Clostridium CH3(CH2)2CH2OH
Jagung acetobutylicum Aseton-Butanol

Hidrolisa Serbuk C. acetibutylicum H3(CH2) 2CH2OH
Kayu Aseon-ButanolGergaji

Glukosa,Fruktosa C. aurianticum CH3(CH2)2CH2OH
Aseton-Butanol

2. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Etanol

C6H12O6 Saccharomyces cerevisiae C2H5OH
Zymomonas mobilis Etanol

3. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Asetat

C2H5OH Acetobacter aceti CH3COOH
Etanol Asam asetat

C6H12O6 Clostridium thermoaceticum CH3COOH
Asam asetat

4. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Sitrat

Tetes, Pati, Sirup jagung Aspergillus niger Asam sitrat
Glukosa, Sukrosa

5. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Glukonik

Glukosa Penicillium chrygenum Asam Glukonik
Acetobactergluconicum
ASpergillus niger
6. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Itakonik

Sukrosa Aspergillus niger Asam Itakonik
Glukosa aspergillus itaconicus

7.Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Laktat

Karbohidrat Lactobacillus bulgaricus Asam Laktat
L. casei

Susu L. casei Asam Laktat
Streptococcus lactis

8. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Xantham Gum

Sukrosa, Glukosa Xanthomonas campestris Xantham Gum
Pati X. maluacearum
X. carotaei

9. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Dextran

Sukrosa Leuconostoc mesenteroides Dextran
Streptobacterium dextranicum

10. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Isopropil Alkohol

Glukosa Clostridium aurianticum Isopropil Alkohol

11.Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Akrilik


Glukosa Lactobacillus bulgaricus Asam Akrilik
Clostridium propionium

12. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Metil Etil Keton

Glukosa Klebsiella neumonia Proses kimia Metil Etil Keton

13. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Gliserol

Glukosa Saccharomyces cerevisiae Gliserol

14. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Insektisida Mikrobial

Substrat+Nutrien+O2 Bacillus thuringiensis Insetisida Mikrobial

15. Peranan Mikroba Dalam pembuatan Hormon Gibberellin

Garam, Glukosa+ Nutrien+ O2 Gibberella fujikuroi Gibberellin

SUBSTRAT UNTUK BIOTEKNOLOGI

I. Bahan Mentah Alami

Bahan Mentah Alami

Bid. Pertanian Bid. Kehutanan

Industri

L I M B A H O R G A N I K

Biomassa

Produk bermanfaat
Contoh : Metana, methanol, amoniak listrik etanol dsb.
II. Jenis-jenis produk samping yang dapat digunakan sebagai subtrat dalam bioteknologi
Bidang pertanian :
• Jerami
• Ampas tebu/bit (bagasse)
• Tongkol jagung
• Sekam kopi, kakao dan kelapa
• Ampas teh
• Bungkil (oilseed cake)
• Limbah Kapuk
• Dedak (bran)
• Daging buah (tomat, kopi pisang, nenas, jeruk,zaitun)
• Limbah hewan
Kehutanan:
• Hidrolisat limbah kayu
• Cairan sulfit bubuk kayu
• Kulit kayu, serbuk gergaji
• Kertas dan selulosa
• Serat (fiber)

Industri :
• Gula Tetes (mollase)
• Limbah Penyulingan
• Dadih (whey)
• Air Limbah dari Industri Pangan (minyak zaitun, minyak kelapa sawit, kentang, kurma, jeruk, ketela)
• Air Cucian (pengolahan susu, pengalengan, pembuatan permen/gula-gula, pembuatan roti, minuman ringan, , pencucian jagung)
• Air bekas cucian ikan
• Produk samping pengolahan daging
• Sampah perkotaan
• Air buangan
• Limbah dari pemotongan hewan

Perlu dicatat bahwa: Beberapa senyawa seperti selulosa erat kaitanya dengan lignin yang merupakan senyawa Biodegradative Force (Tahan terhadap daya penguraian hayati) sehingga perlu Pra-Olah ( Pretretment) → hidrolisis kimiawi/enzim


III. Strategi Bioteknologi untuk Pemanfaatan Bahan Limbah Organik

1. Meningkatkan kualitas limbah pangan sehingga, sesuai bagi konsumsi manusia
2. Memanfaatkan limbah pangan secara langsung atau pemrosesan sebagai makanan ternak unggas, babi, ikan atau hewan berperut tunggal lainnya yang dapat mengkonsumsi langsung limbah tersebut
3. Memanfaatkan limbah pangan pada ternak sapi atau pemamah biak lainnya jika limbah tersebut tidak cocok bagi hewan berperut tunggal karena kandungan seratnya yang tinggi, adanya toksin atau alas an lain.
4. Produksi biogas (metana) dan produk fermentasi lainnya bila bahan limbah tanpa pretrement yang ekstensif tidak sesuai bagi konsumsi hewan
5. Tujuan selektif lainnya seperti penggunaan langsung sebagai bahan baker, bahan bangunan, ekstraksi kimia dll.


IV. Pertimbangan Teknis Untuk Pemanfaatan Bahan-bahan Limbah

1. Ketersediaan Biologis :
- Sedikit (selulosik)
- Cukup (pati, laktosa)
- Banyak ( gula tetes, pulping sugar)
2. Konsentrasi :
- Padat (residu penggilingan sampah)
- Pekat ( gula tetes)
- Encer ( laktosa, pulping sugar)
- Sangat encer ( cairan pencucian tanaman dan hasil proses)
3. Kualitas :
- Bersih (gula tetes, laktosa)
- Cukup (jerami)
- Kotor ( sampah, limbah yempat makan ternak)
4. Lokasi :
- Terkumpul (instalasi besar, pusat-pusat pengumpulan kecil,)
- Terkumpul secara khusus (minyak zaitun, minyak sawit, kurma, karet, buah/sayuran)
- Tersebar (jerami, hasil hutan)
5. Pengaruh Musim:
- Tersedia sepanjang waktu (minyak sawit, laktosa)
- Tersedia dalam waktu singkat/musiman (limbah pengalengan sayuran)
6. Penggunaan alternative :
- Beberapa (jerami)
- Tidak ada (sampah)
- Negatif ( limbah cair yang sangat memakan biaya)
7. Potensi Teknologi setempat

V. Bahan Mentah Dan Masa Depan Bioteknologi

Masa depan proses bioteknologi tergantung pada :
1. Persedian Bahan Baku
2. Harga Bahan Baku



ARTIKEL TERKAIT: