Penjaga Rusa Ini Mampu Menyekolahkan Anaknya Hingga Kuliah
Memelihara binatang rupanya tak sesulit memelihara manusia, itulah ungkapan dari penjaga rusa di Universitas Lampung (Unila) Sutikno namanya. Sutikno menjelaskan sejak 2004 lalu dirinya diamanatkan dari rektorat Unila untuk mengasuh para rusa-rusa yang ada dipenangkaran Unila atau tepatnya dibelakang Fakultas Pertanian Unila.
Berkat kesabaran dan usahanya selama 28 tahun, Sutikno telah berhasil menyekolahkan anaknya sampai kejenjang perguruan tingggi. Tepatnya, anak pertama Sutikno telah berkuliah di Unila di Fakultas Pertanian jurusan kehutanan semester tujuh. Kemudian anak keduanya juga berkuliah di Fisip jurusan ilmu pemerintahan semester awal. "Saya berharap sekali dengan saya kuliahkan anak-anak saya ini mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus tidak seperti saya ini,". Harapnya
"Memelihara rusa tidak susah mas, ya saya anggap mereka seperti anak saya sendiri. Kita cukup mengawasinya saja dari luar kandang, lalu dikasih makan rusa-rusa tersebut setiap hari tepatnya pada pukul 14.00 WIB,". Ujar Sutikno saat ditemui Tribun Lampung dipenangkaran rusa Unila, Senin (12/2) lalu.
Adapun kesulitan dalam mengasuh rusa-rusa tersebut yakni saat musim kemarau melanda, karena tidak banyak rumput segar yang mestinya didapat. Pada saat musim hujan Sutikno tidak harus keluar kampus Unila, tapi kalau sudah musim kemarau pekerjaan mencari rumputpun dilakoninya sampai ke Kelurahan Labuhan Ratu.
Diceritakanya, awal memelihara rusa hanya tiga ekor itupun didapatnya dari mantan rektor Unila Muhajir Utomo yang mendapatkan rusa tersebut dari Pringsewu. Adapun dipeliharanya rusa-rusa di Unila tersebut untuk penelitian mahasiswa Unila terutama untuk jurusan kehutanan. Dengan adanya rusa tersebut, mereka tidak lagi jauh-jauh pergi kehutan untuk melakukan penelitian. Dengan adanya rusa di penangkaran Unila ini sebenarnya mempermudah penelitian mahasiswa Unila.
Dari awal tiga ekor rusa kemudian menjadi delapan ekor rusa, diantara delapan ekor rusa tersebut tiga ekor lainnya untuk penamaan diambil dari nama mahasiswa jurusan kehutanan Unila. Tiga nama tersebut yakni Agung, Farid dan Danang, kenapa nama rusa tersebut sama seperti nama manusia. Karena mahasiswa tersebutlah yang ingin mengabadikan namanya untuk dikenang.
"Ini merupakan bentuk kami cinta kepada rusa-rusa yang ada diunila, kenapa nama rusa tersebut saya abadikan sama seperti nama saya, karena pada penelitian itu saya yang menemukan mereka di penangkaran Unila. Saya juga sudah izin dengan rektor pihak rekror juga sudah mengizinkan". Ujar Agung salah satu mahasiswa yang namanya diabadikan sebagai nama rusa di Unila.(*)
Sumber :http://lampung.tribunnews.com/2013/02/19/penjaga-rusa-ini-mampu-menyekolahkan-anaknya-hingga-kuliah