Penerapan RTH pada Median Jalan, jalur tanaman tepi jalan dan contoh pohon peneduh median jalan

RTH Jalur Hijau Jalan 

Untuk jalur hijau jalan, RTH dapat disediakan dengan penempatan tanaman antara 20–30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. Untuk menentukan pemilihan jenis tanaman, perlu memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu fungsi tanaman dan persyaratan penempatannya. Disarankan agar dipilih jenis tanaman khas daerah setempat, yang disukai oleh burung-burung, serta tingkat evapotranspirasi rendah.


Pulau Jalan dan Median Jalan 

Taman pulau jalan adalah RTH yang terbentuk oleh geometris jalan seperti pada persimpangan tiga atau bundaran jalan. Sedangkan median berupa jalur pemisah yang membagi jalan menjadi dua lajur atau lebih. Median atau pulau jalan dapat berupa taman atau non taman. Dalam pedoman ini dibahas pulau jalan dan median yang berbentuk taman/RTH.

a. Pada jalur tanaman tepi jalan 

1) Peneduh 

a) ditempatkan pada jalur tanaman (minimal 1,5 m dari tepi median); 
b) percabangan 2 m di atas tanah; 
c) bentuk percabangan batang tidak merunduk; 
d) bermassa daun padat; 
e) berasal dari perbanyakan biji; 
f) ditanam secara berbaris; 
g) tidak mudah tumbang. 

Contoh jenis tanaman: 
a) Kiara Payung (Filicium decipiens) 
b) Tanjung (Mimusops elengi) 
c) Bungur (Lagerstroemia floribunda) 


2) Penyerap polusi udara 

a) terdiri dari pohon, perdu/semak; 
b) memiliki kegunaan untuk menyerap udara; 
c) jarak tanam rapat; 
d) bermassa daun padat.

Contoh jenis tanaman: 
a) Angsana (Ptherocarphus indicus) 
b) Akasia daun besar (Accasia mangium) 
c) Oleander (Nerium oleander) 
d) Bogenvil (Bougenvillea Sp) 
e) Teh-tehan pangkas (Acalypha sp) 

3) Peredam kebisingan 

a) terdiri dari pohon, perdu/semak; 
b) membentuk massa; 
c) bermassa daun rapat; 
d) berbagai bentuk tajuk. 

Contoh jenis tanaman: 
a) Tanjung (Mimusops elengi) 
b) Kiara payung (Filicium decipiens) 
c) Teh-tehan pangkas (Acalypha sp) 
d) Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis) 
e) Bogenvil (Bogenvillea sp) 
f) Oleander (Nerium oleander) 


4) Pemecah angin 

a) tanaman tinggi, perdu/semak; 
b) bermassa daun padat; 
c) ditanam berbaris atau membentuk massa; 
d) jarak tanam rapat < 3 m. 

Contoh jenis tanaman: 
a) Cemara (Cassuarina equisetifolia) 
b) Mahoni (Swietania mahagoni) 
c) Tanjung (Mimusops elengi) 
d) Kiara Payung (Filicium decipiens) 
e) Kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) 


Sumber: PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/M/2008 

Baca SelengkapnyaPenerapan RTH pada Median Jalan, jalur tanaman tepi jalan dan contoh pohon peneduh median jalan

Ruang terbuka hijau, hutan kota, Jalur hijau, garis sempadan, Koefisien Daerah Hijau (KDH)

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. 

Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Elemen lansekap, adalah segala sesuatu yang berwujud benda, suara, warna dan suasana yang merupakan pembentuk lansekap, baik yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. Elemen lansekap yang berupa benda terdiri dari dua unsur yaitu benda hidup dan benda mati; sedangkan yang dimaksud dengan benda hidup ialah tanaman, dan yang dimaksud dengan benda mati adalah tanah, 
pasir, batu, dan elemen-elemen lainnya yang berbentuk padat maupun cair.

Garis sempadan, adalah garis batas luar pengaman untuk mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepi situ/rawa, tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik, pipa gas.

Hutan kota, adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.

Jalur hijau, adalah jalur penempatan tanaman serta elemen lansekap lainnya yang terletak di dalam ruang milik jalan (RUMIJA) maupun di dalam ruang pengawasan jalan (RUWASJA). Sering disebut jalur hijau karena dominasi elemen lansekapnya adalah tanaman yang pada umumnya berwarna hijau.

Kawasan, adalah kesatuan geografis yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta mempunyai fungsi utama tertentu.

Kawasan perkotaan, adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

Koefisien Dasar Bangunan (KDB), adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan. 

Koefisien Daerah Hijau (KDH), adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan. 

Lansekap jalan, adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan, baik yang terbentuk dari elemen lansekap alamiah seperti bentuk topografi lahan yang mempunyai panorama yang indah, maupun yang terbentuk dari elemen lansekap buatan manusia yang disesuaikan dengan kondisi lahannya. Lansekap jalan ini mempunyai ciri-ciri khas karena harus disesuaikan dengan persyaratan geometrik jalan dan diperuntukkan terutama bagi kenyamanan pemakai jalan serta diusahakan untuk menciptakan lingkungan jalan yang indah, nyaman dan memenuhi fungsi keamanan.

Penutup tanah, adalah semua jenis tumbuhan yang difungsikan sebagai penutup tanah.

Ruang terbuka non hijau, adalah ruang terbuka di wilayah perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori RTH, berupa lahan yang diperkeras maupun yang berupa badan air.

Ruang terbuka hijau privat, adalah RTH milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.

Ruang terbuka hijau publik, adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.

Sabuk hijau (greenbelt), adalah RTH yang memiliki tujuan utama untuk membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan atau membatasi aktivitas satu dengan aktivitas lainnya agar tidak saling mengganggu.

Taman kota, adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai 
sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat kota. 

Taman lingkungan, adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat lingkungan.

Tanaman penutup tanah, adalah jenis tanaman penutup permukaan tanah yang bersifat selain mencegah erosi tanah juga dapat menyuburkan tanah yang kekurangan unsur hara. Biasanya merupakan tanaman antara bagi tanah yang kurang subur sebelum penanaman tanaman yang tetap (permanen).

Fungsi RTH 
RTH memiliki fungsi sebagai berikut: 
a. Fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis: 
ƒ memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota); 
ƒ pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung lancar; 
  • ƒ sebagai peneduh; 
  • ƒ produsen oksigen; 
  • ƒ penyerap air hujan; 
  • penyedia habitat satwa; 
  • ƒpenyerap polutan media udara, air dan tanah, serta; 
  • penahan angin. 

b. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu: 
ƒ    Fungsi sosial dan budaya: 
  • menggambarkan ekspresi budaya lokal; 
  • merupakan media komunikasi warga kota; 
  • tempat rekreasi; 
  • wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari alam. 
Fungsi ekonomi: 

sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun, sayur mayur;

Fungsi estetika: 
- meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari skala 
mikro: halaman rumah, lingkungan permukimam, maupun makro: lansekap 
kota secara keseluruhan; 
- menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota; 
- pembentuk faktor keindahan arsitektural; 
- menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan tidak 
terbangun. 
Dalam suatu wilayah perkotaa

 Sumber: PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/M/2008 

Baca SelengkapnyaRuang terbuka hijau, hutan kota, Jalur hijau, garis sempadan, Koefisien Daerah Hijau (KDH)

Nama Nasional dan Ilmiah Pohon MPTS

Nama Nasional Tanaman MPTS dan Nama Latin
Alpukat (Persea americana



Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
Ceremai (Phyllanthus acidus)
Durian (Durio zibethinus)
Duwet (Syzygium cumini)
Gayam (Inocarpus fagiferus)
Jambu Air (Eugenia aquea)
Jeruk Manis (Citrus sinensis)
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Kasturi (Mangifera casturi)
Kawista (Limonia acidissima)
Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum)
Kemang (Mangifera kemanga)
Kelapa (Cocos nucifera)
Kepa (Syzygium polycephalum)
Kepel (Stelechocarpus burahol)
Kersen (Muntingia calabura)
Korma rawa (Phoenix paludosa)
Lontar (Borassus flabellifer)
Mangga (Mangifera indica)
Manggis (Garcinia mangostana)
Matoa (Pometia pinnata)
Menteng (Baccaurea racemosa)
Mundu (Garcinia dulcis)
Nam Nam (Cynometra cauliflora)
Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Pisang (Musa paradisiaca)
Pepaya (Carica papaya)
Rambutan (Nephelium lappaceum)
Salak (Salacca zalacca)
Sawo Kecik (Manilkara kauki)
Sawo Manila (Manilkara zapota)

sumber: http://alamendah.org/
Baca SelengkapnyaNama Nasional dan Ilmiah Pohon MPTS

Ashida mana


Nama             :  Ashida mana
Panggilan       :  Mana-chan
Lahir             :  Nishinomiya, Hyogo, Jepang    23                             Juni 2004
Zodiak            : Canser
Profesi           : Aktris, tarento dan penyanyi 
Tahun aktif     : 2009-Sekarang


Mana Ashida  (芦田 愛菜 Ashida Mana, lahir di Nishinomiya, Prefektur Hyogo, 23 Juni 2004) adalah aktris, tarento dan penyanyi Jepang. Debut di usia 5 tahun, pada 2009. Dia telah membintangi berbagai film, drama televisi, iklan, dan memenangkan beberapa penghargaan.

Debut akting Ashida dimulai dalam ABC Short Movie 2. Bokenmama tahun 2009. Film pertamanya adalah film adaptasi live-action dari manga Hanbun no Tsuki ga Noboru Sora pada tahun 2010. Pada tahun yang sama, ia membintangi film Kokuhaku, sebagai Manami Moriguchi. Dia juga membintangi filmGhost: In Your Arms Again, sebuah remake Jepang dari film Ghost tahun 1990. Untuk perannya dalam film ini, ia memenangkan penghargaan "Rookie of the Year" dari Japan Academy Awards ke-34. Selain akting, Ashida juga menjadi pengisi suara untuk film asing yang dirilis di Jepang. Dia mengisi suara Agnes dalam versi Jepang dari filmDespicable Me, dia juga menjadi pengisi suara Fang Deng kecil dalam rilis Jepang film Aftershock.


Ashida menjadi terkenal setelah tampil di drama Mother yang memenangkan berbagai penghargaan. Dia memenangkan penghargaan seperti Aktris Pendukung Terbaik dari Nikkan Sports Drama Grand Prix ke-14 dan Special Award dari Tokyo Drama Awards ke-4 . Pada usia 6 tahun, Ashida menjadi aktris utama termuda dalam sebuah drama televisi Jepang setelah membintangi drama Sayonara Bokutachi no Youchien pada tahun 2011Ia juga menjadi aktris termuda dalam sejarah drama seri Jepang ketika ia membintangi drama televisi Marumo no Okite. Serial ini meraih rating pemirsa 23,9% untuk episode terakhirnya, dan rata-rata 15,48% untuk seluruh episodenya. 

Debutnya sebagai penyanyi dimulai ketika dia berduet dengan dengan Fuku Suzuki. Mereka menyanyikan lagu tema Marumo no Okite, "Maru-Maru-Mori-Mori! (マル・マル・モリ・モリ!?)", Di bawah nama grup Kaoru to Tomoki, Tamani Mook ( 薫と友樹、たまにムック Kaoru to Tomoki, tama ni mukku)lagu ini, direkam menjadi singel, dirilis pada tanggal 25 Mei 2011 oleh Universal Music dan menempati posisi ketiga chart Oricon. mereka menjadi grup termuda dalam sejarah yang berhasil mencapai posisi top-10 di tangga lagu Oricon.

Pada awal 2011, Ashida muncul dalam beberapa film Jepang, termasuk Inu to Anata no Monogatari, dan Hankyū Densha. Ashida beradu akting dengan aktor Kenichi Matsuyama dalam film adaptasi manga Usagi Drop. Dia memainkan karakter utama Rin. Mana Ashida memenangkan penghargaan " Best Newcomer " dari Blue Ribbon Awards ke-54. Dia adalah orang termuda yang menerima penghargaan ini, mengalahkan rekor tahun 1983 oleh aktris Tomoyo Harada.

Singel solo pertama Ashida "Sutekina Nichiyōbi: Gyu Gyu Good Day!" ( ステキな日曜日~Gyu Gyu グッデイ!~?) dirilis oleh Universal Music pada tanggal 26 Oktober 2011, dan digunakan di sebuah iklan untuk Seven & I Holdings CoSingel ini debut di posisi ke-4 tangga lagu mingguan Oricon. Hal ini membuat Mana Ashida artis solo termuda yang menembus TOP10 chart mingguan Oricon dalam usia 7 tahun 4 bulan, memecahkan rekor sebelumnya 13 tahun oleh Kumiko Goto pada tahun 1987.

Ashida membintangi drama seri Beautiful Rain sebagai Miu Kinoshita Dia juga menyanyikan lagu tema berjudul "Ame ni Negai o". Ditulis. oleh penyanyi Yumi Matsutoya,Ame ni Negai o adalah lagu tema pertama yang dinyayikan solo oleh Mana. Single ini dirilis pada tanggal 1 Agustus 2012.
Debut Hollywood Ashida dimulai ketika ia berperan sebagai Mori Mako dalam film Pacific Rim. Ia mengikuti audisi pada Oktober 2011, dia dikabarkan membuat para juri terkesan. Pada 27 Desember 2012.

Filmografi 

  • Hanbun no Tsuki ga Noboru Sora (2010)
  • Confessions (2010)
  • Ghost: In Your Arms Again (2010)
  • Despicable Me (2010)
  • Inu to Anata no Monogatari (2011)
  • Hankyū Densha (2011)
  • Aftershock (2011)
  • Usagi Drop (2011)
  • Magic Tree House (2012)
  • Liar Game: Saisei (2012)
  • Jewelpet the Movie: Sweets Dance Princess (2012)
  • Nobo no Shiro (2012)
  • Pacific Rim (2012)
Drama televisi 
  • ABC Short Movie 2: Daibokenmama (2009, ABC)
  • Ketto! Rojinto (2009, WOWOW)
  • Tokujo Kabachi!! (2010, TBS, episode 3)
  • Mother (14 April – 23 Juni 2010, NTV)
  • Toilet no Kamisama (5 Januari 2011, MBS
  •  (2011, NHK)
  • Sayonara Bokutachi no Youchien (30 Maret 2011, NTV)
  • Marumo no Okite (24 April – 3 Juli 2011, CX)
  • Hanazakari no Kimitachi e (10 Juli 2011, CX, episode 1)
  • Kono Sekai no Katasumi ni (5 Agustus 2011, NTV)
  • Honto ni Atta Kowai Hanashi (2011 Summer Season Special) (3 September 2011, CX)
  • Marumo no Okite Special (9 Oktober 2011, CX)
  • Nankyoku Tairiku (16 October – 18 Desember 2011, TBS)
  • Alice in Liar Game (5 – 8 Maret 2012, CX)
  • Beautiful Rain (1 July 2012, CX)
Video game
  • Ni no Kuni: Shiroki Seihai no Joō (2011)
Album
  • Happy Smile! (Universal Music, 23 November 2011)
Penghargaan2010
  • 34th Japan Academy Awards: Rookie Of The Year untuk Ghost: In Your Arms Again
  • 4th Tokyo Drama Awards: Special Award untuk Mother
  • 5th The Television Drama Academy Awards: Best Newcomer untuk Mother
  • 14th Nikkan Sports Drama Grand Prix: Best Supporting Actress untuk Mother2011
  • 2011 Tokyo Drama Awards: Best Performance by an Actress untuk Marumo no Okite dan Sayonara Bokutachi no Youchien
  • 53rd Japan Record Award: Special Award untuk Maru Maru Mori Mori!
  • 54th Blue Ribbon Awards: Best Newcomer untuk Hankyū Densha dan Usagi Drop.
SUMBER: http://matademon.blogspot.com/2014/06/profil-mana-ashida.html
Baca SelengkapnyaAshida mana

Jurnal Sylva Lestari_PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN MANGROVE DI PESISIR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN MANGROVE DI PESISIR
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(MANGROVE FOREST COVER CHANGE ALONG THE COAST
OF EAST LAMPUNG REGENCY)

Yuliasamaya, Arief Darmawan, dan Rudi Hilmanto

Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145
E-mail: yuliasamaya91@yaho.com

ABSTRAK

Penelitan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perubahan tutupan hutan mangrove di sepanjang pesisir Kabupaten Lampung Timur kurun tahun 1973, 1983, 194, 204, dan 2013; (2) menentukan faktor-faktor pemicu perubahan tutupan tersebutkurun tahun 1973-2013. Metode penelitan yang digunakan dalam penelitan ini terdiri atas dua metode antara lain dengan analisis spasial dan metode penelitan deskriptif kualitatif. Penelitan ini dilaksanakan di sepanjang Pesisir Kabupaten Lampung Timur selama bulan Oktober 2013 hinga Maret 2014.Hasil penelitan menunjukanbahwapada tahun 1973-1983 tutupan mangrove tersebut bertambah seluas 2.541,2 ha, tahun 1983-194 berkurang seluas 4.903,54 ha, tahun 194- 204 berkurang seluas 6.37,1 ha,dan tahun 204-2013 berkurang seluas 3.059,23 ha.Faktorpemicu yang terjadi di pesisir Lampung Timurpadakurunwaktutersebutantara lain:
terjadi perubahan status pengelolan kawasan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), munculnya masyarakat pendatang di Labuhan Maringai yang membuka areal mangrove, terdapat aktivitas nelayan di kawasan TNWK, transmigrasi di Labuhan Maringai, pembuatan tambak-tambak tradisional di Pasir Sakti, terdapat penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor: 03 Tahun 202 tentang Rehabiltasi Pesisir, Pantai dan Laut dalam Wilayah Kabupaten Lampung Timur, dan berbagai upaya pelestarian mangrove bersama Lampung Mangrove Center (LMC) di Labuhan Maringai dan kelompok pelestari mangrove, Mutiara Hijau Idi Pasir Sakti

Kata kunci:mangrove, perubahan tutupan lahan, GIS, Pesisir Lampung Timur



Lihat Jurnal klik disini

http://gdurl.com/jA-d/download

Sumber: http://jurnal.fp.unila.ac.id/
Baca SelengkapnyaJurnal Sylva Lestari_PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN MANGROVE DI PESISIR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR