KEHUTANAN MASYARAKAT Pengalaman dari Lapangan

KEHUTANAN MASYARAKAT 
Pengalaman dari Lapangan

Sejak didengungkan pada Kongres Kehutanan Dunia 1978 yang diselenggarakan di Jakarta, semangat forest for people atau hutan untuk rakyat terus berkembang sesuai dinamika yang ada, tidak terkecuali di Indonesia. Pemerintah dan Perum Perhutani kemudian mengembangkan Perhutanan
Sosial hingga kemudian bertransformasi menjadi PHBM, Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat. Kelompok masyarakat sipil kemudian mempromosikan SHK atau Sistem Hutan Kerakyatan. Kemudian dikembangkan project Hutan Kemasyarakatan hingga kemudian mendorong lahirnya kebijakan tentang HKm, juga Hutan Desa, dan Kemitraan, yang merupakan skema pemberdayaan
masyarakat setempat di dalam dan sekitar hutan. Hutan Adat yang sejak dulu dikembangkan oleh masyarakat adat tetap bertahan dan berkembang sesuai dinamikanya, walau kemudian diadopsi dalam kebijakan kehutanan, akan tetapi pertentangan legalitas hingga kini belum termufakati. Pada sisi lain, kawasan konservasi seakan mempunyai kebijakan tersendiri sehingga pola kemitraan hanya menjadi bagian dari pengelolaan kawasan tersebut, skema HKm juga tidak serta merta bisa diterapkan di kawasan ini.


Melihat EBOOK Klik disini

https://docs.google.com/uc?export=download&id=0B-ELTyMEP3X-eDR3ZDZob3lrdlE

Sumber: http://library.forda-mof.org 

ARTIKEL TERKAIT: