Jurnal Sylva Lestari INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN OBAT DI HUTAN MANGROVE DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR

INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN OBAT DI HUTAN MANGROVE DESA 
MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR

(MEDICINAL PLANT SPECIES INVENTORY ON MANGROVE FOREST AT 
MARGASARI VILLAGE LABUHAN MARINGGAI DISTRICT, EAST LAMPUNG)

Supriyanto, Indriyanto, dan Afif Bintoro

Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145
E-mail : riyan_menhut@yahoo.co.id

ABSTRAK

Hutan mangrove di Lampung Mangrove Center (LMC) Desa Margasari Lampung Timur
merupakan salah satu areal yang masih baik kondisinya dan masih menyimpan berbagai
potensi yang harus digali misalnya tumbuhan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui jenis-jenis, keanekaragaman jenis, dan khasiat tumbuhan mangrove untuk obat.
Penelitian dilakukan pada bulan April 2012 di Dusun 12 Translok Desa Margasari Lampung
Timur. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode garis berpetak, dan
wawancara dengan masyarakat, serta studi kepustakaan. Jumlah petak contoh yang digunakan
sebanyak 12 buah. Data dianalisis menggunakan rumus kerapatan, kerapatan relatif,
frekuensi, frekuensi relatif, indeks nilai penting, dan indeks keanekaragaman Shannon.
Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui sebanyak 7 jenis tumbuhan sebagai obat, antara
lain: api-api (Avicennia marina) untuk obat rematik dan sakit gigi; jeruju (Acanthus
ilicifolius) untuk obat kanker dan diabetes; nipa (Nypa fruticans) untuk obat asma dan
diabetes; bakau (Rhizophora apiculata) untuk obat antiseptik; beluntas (Pluchea indica) untuk
bau badan; jenu (Derris trifoliata) untuk obat pencuci perut; dan tapak kuda (Ipomoea
pescaprae) untuk obat luka dan bisul. Api-api merupakan tumbuhan paling dominan dan
penyebarannya terluas karena mempunyai nilai indeks penting yang tinggi yaitu 144,24%
serta frekuensi sebesar 67,5%. Tumbuhan beluntas mempunyai kerapatan tertinggi yaitu
144,24%  serta frekuensi sebesar 67,5%. Tumbuhan beluntas mempunyai kerapatan tertinggi yaitu
senilai 12.708,33 individu/ha. Hutan mangrove Desa Margasari Dusun 12 Translok
mempunyai keanekaragaman yang rendah, karena hasil perhitungan diperoleh nilai indeks
Shannon sebesar H’=0,44.

Kata kunci : hutan mangrove, inventarisasi, tumbuhan obat



Jurnal Lengkap klik disini












Sumber: http://jurnal.fp.unila.ac.id/

ARTIKEL TERKAIT: